Judul
Buku : Goodbye Happiness
Pengarang :
Arini Putri
Penerbit : GagasMedia
Tahun Terbit : Oktober
2012
Cetakan ke :
Pertama (I)
Tebal Buku :
viii + 312 hlm
Harga Buku :
Rp. 45.000,00
Menghibur
dan meluaskan cara pandang terhadap apa yang dinamakan “cinta”. Itulah kesan saya ketika membaca novel karya Arini Putri
ini. Kisahnya tentang seorang remaja putri
bernama Krystal. Ia adalah orang
Indonesia, tetapi perjalanan kisahnya dalam novel ini berlangsung di “Negeri Ginseng” Korea. Krys adalah
gadis yang pendiam dan tidak mudah bergaul. Bahkan saat masih duduk di bangku
SMA pun ia tak memiliki teman dekat atau sahabat. Saat itu hanya orang tua dan “Peter Pan” yang mengisi hari-harinya.
Bagaimana
Krys mengenal sosok Peter Pan? Itu pun berjalan secara alami tanpa diduga.. Ia
menahan dan mengikat gadis tersebut erat-erat dalam ikatan cinta yang tak dapat
dimengerti apa maknanya. Sosok Peter Pan telah menguatkan tekadnya untuk meraih
cita-citanya menjadi seorang aktris.
Fotografer dan berakting. Seorang pria
dan wanita yang memiliki hobi tersebut memulai kehidupan baru mereka. Suka dan
duka dilalui bersama. Sebagai seorang “perantau”
yang belajar dan meniti kariernya di negeri orang, tentu tak banyak yang dapat
dilakukan secara bebas disana, selain menghabiskan waktu berdua untuk mencari
makna hubungan yang telah berjalan sejauh ini.. Berusaha meyakinkan hatinya,
bahwa inilah cinta. Sangat manis kisah yang dilukiskan dalam novel ini tentang
hubungan Krys dan Skan yang berjalan tanpa ada suatu ikatan seperti layaknya “sepasang kekasih”. Namun hanya kasihlah
yang mengikat mereka.
Seperti
itulah kisahnya berjalan, sampai pada akhirnya Krys memulai debutnya sebagai
seorang aktris terkenal yang sangat berbakat. Sosok-sosok yang akan mengubah
hidupnya mulai bermunculan. Sosok yang mampu membuat jalinan kisah cintanya
terusik oleh kehadirannya. Membuat kisah cinta yang belum sempat dimulai
menjadi berakhir. Saat itulah emosi dan air mata kita dikuras. Arini Putri
berhasil menghadirkan tokoh tersebut dengan karakter yang sangat kuat. Jalan
ceritanya pun benar-benar dinamis dan tak berbelit-belit. Yang menonjol dari
cerita dalam novel ini adalah gaya bahasanya yang ringan dan lugas membuat kita
mudah memahami dan mengikuti alur ceritanya dengan baik. Dalam novel ini ada
tiga bahasa yang digunakan. Kata-kata cinta terurai dengan sangat indahnya,
begitu pula kata-kata yang menyesakan dada saat membacanya, dipilih dengan tepat oleh Arini Putri untuk
menguatkan karakter tokoh-tokohnya.
Seperti
halnya novel-novel remaja lainnya, Goodbye
Happiness juga dirangkai dengan kisah cinta yang hangat, dan perih serta
manis dan luka akan cinta dihadirkan dalam novel ini sebagai bumbunya. Krystal
sebagai tokoh utama, tidak berdaya ketika sosok yang sering memanggilnya dengan
sebutan “Tink” itu pergi dari
sisinya. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa sesungguhnya makna hubungan mereka
yang belum sempat terkuak selama ini? Akhir bahagia tentu bukan milik mereka.
Ternyata banyak sekali kejutan-kejutan yang berkaitan dengan hal ini. Membuat
saya tidak ingin melepas buku ini sebelum pada akhirnya menemukan ending
sesungguhnya.
Setelah
kehilangan belahan jiwanya, Krystal yang hati dan jiwanya telah rapuh sering
kali hancur ketika mendengar bisikan lembut “Tink,
are you live happily?”. Entah masa depan apa yang menantinya.. Segalanya ia
tinggalkan. Kehilangan Peter Pan, ia pun tak ingin melepaskan malaikatnya lagi.
Tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya, tak ingin menyesal kedua kalinya. Apa
yang membuat Krystal bangkit dari keterpurukannya selama ini? Mampukah dia
melupakan kenangan masa lalunya? Apakah dia hidup dengan bahagia? Di novel
inilah jawabannya. Jadi, silahkan mengikuti jalan ceritanya dengan membacanya
sendiri.
Akan
tetapi, dengan penggunaan tiga bahasa dalam novel ini, saya terkadang berhenti
membacanya sejenak untuk mengartikan arti kata sesungguhnya. Jadi, untuk kita
yang memiliki kemampuan yang kurang dalam bahasa asing , akan mengalami sedikit
kesulitan dalam mengartikan beberapa kata dalam novel ini. Jujur saja, setelah
membaca novel ini, kita akan mendapatkan suatu gagasan tentang cinta, diamana
bukan hanya rasa rindu, rasa benci, dan rasa birahi belaka yang ada didalamnya,
namun cinta sesungguhnya adalah mengajarkan kita sendi-sendi kemanusiaan untuk
lebih bisa memahami, ketimbang dipahami, lebih bisa menerima daripada menolak,
sehingga cinta tak akan mengurung kita dalam rasa takut kehilangan dan tak
dihantui rasa untuk terus-menerus memiliki dan dimiliki. Oleh karena itu, saya
yakin sebentar lagi buku ini akan menjadi best
seller. Jadi, jangan ketinggalan untuk membaca kisahnya secara lengkap.
ak belum baca novelnya mbahh ..
BalasHapusdijamin banjir air mata hbis baca :'( :D
BalasHapuswe masih kecil - kecil pada udah ngmongin cinta :D
BalasHapus