Jumat, 02 November 2012

Resensi Cinta Yang Takkan Usai


CINTA YANG TAKKAN USAI……

Judul Buku    : Goodbye Happiness
Pengarang      : Arini Putri
Penerbit          : GagasMedia                           
Tahun Terbit : Oktober 2012
Cetakan ke     : Pertama (I)
Tebal Buku    : viii + 312 hlm
Harga Buku   : Rp. 45.000,00

            Menghibur dan meluaskan cara pandang terhadap apa yang dinamakan “cinta”. Itulah kesan saya ketika membaca novel karya Arini Putri ini. Kisahnya tentang seorang remaja putri  bernama Krystal. Ia adalah orang Indonesia, tetapi perjalanan kisahnya dalam novel ini berlangsung di “Negeri Ginseng” Korea. Krys adalah gadis yang pendiam dan tidak mudah bergaul. Bahkan saat masih duduk di bangku SMA pun ia tak memiliki teman dekat atau sahabat. Saat itu hanya orang tua dan “Peter Pan” yang mengisi hari-harinya.
            Bagaimana Krys mengenal sosok Peter Pan? Itu pun berjalan secara alami tanpa diduga.. Ia menahan dan mengikat gadis tersebut erat-erat dalam ikatan cinta yang tak dapat dimengerti apa maknanya. Sosok Peter Pan telah menguatkan tekadnya untuk meraih cita-citanya menjadi seorang aktris.
            Fotografer dan berakting. Seorang pria dan wanita yang memiliki hobi tersebut memulai kehidupan baru mereka. Suka dan duka dilalui bersama. Sebagai seorang “perantau” yang belajar dan meniti kariernya di negeri orang, tentu tak banyak yang dapat dilakukan secara bebas disana, selain menghabiskan waktu berdua untuk mencari makna hubungan yang telah berjalan sejauh ini.. Berusaha meyakinkan hatinya, bahwa inilah cinta. Sangat manis kisah yang dilukiskan dalam novel ini tentang hubungan Krys dan Skan yang berjalan tanpa ada suatu ikatan seperti layaknya “sepasang kekasih”. Namun hanya kasihlah yang mengikat mereka.
            Seperti itulah kisahnya berjalan, sampai pada akhirnya Krys memulai debutnya sebagai seorang aktris terkenal yang sangat berbakat. Sosok-sosok yang akan mengubah hidupnya mulai bermunculan. Sosok yang mampu membuat jalinan kisah cintanya terusik oleh kehadirannya. Membuat kisah cinta yang belum sempat dimulai menjadi berakhir. Saat itulah emosi dan air mata kita dikuras. Arini Putri berhasil menghadirkan tokoh tersebut dengan karakter yang sangat kuat. Jalan ceritanya pun benar-benar dinamis dan tak berbelit-belit. Yang menonjol dari cerita dalam novel ini adalah gaya bahasanya yang ringan dan lugas membuat kita mudah memahami dan mengikuti alur ceritanya dengan baik. Dalam novel ini ada tiga bahasa yang digunakan. Kata-kata cinta terurai dengan sangat indahnya, begitu pula kata-kata yang menyesakan dada saat membacanya,  dipilih dengan tepat oleh Arini Putri untuk menguatkan karakter tokoh-tokohnya.
            Seperti halnya novel-novel remaja lainnya, Goodbye Happiness juga dirangkai dengan kisah cinta yang hangat, dan perih serta manis dan luka akan cinta dihadirkan dalam novel ini sebagai bumbunya. Krystal sebagai tokoh utama, tidak berdaya ketika sosok yang sering memanggilnya dengan sebutan “Tink” itu pergi dari sisinya. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa sesungguhnya makna hubungan mereka yang belum sempat terkuak selama ini? Akhir bahagia tentu bukan milik mereka. Ternyata banyak sekali kejutan-kejutan yang berkaitan dengan hal ini. Membuat saya tidak ingin melepas buku ini sebelum pada akhirnya menemukan ending sesungguhnya.
            Setelah kehilangan belahan jiwanya, Krystal yang hati dan jiwanya telah rapuh sering kali hancur ketika mendengar bisikan lembut “Tink, are you live happily?”. Entah masa depan apa yang menantinya.. Segalanya ia tinggalkan. Kehilangan Peter Pan, ia pun tak ingin melepaskan malaikatnya lagi. Tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya, tak ingin menyesal kedua kalinya. Apa yang membuat Krystal bangkit dari keterpurukannya selama ini? Mampukah dia melupakan kenangan masa lalunya? Apakah dia hidup dengan bahagia? Di novel inilah jawabannya. Jadi, silahkan mengikuti jalan ceritanya dengan membacanya sendiri.
            Akan tetapi, dengan penggunaan tiga bahasa dalam novel ini, saya terkadang berhenti membacanya sejenak untuk mengartikan arti kata sesungguhnya. Jadi, untuk kita yang memiliki kemampuan yang kurang dalam bahasa asing , akan mengalami sedikit kesulitan dalam mengartikan beberapa kata dalam novel ini. Jujur saja, setelah membaca novel ini, kita akan mendapatkan suatu gagasan tentang cinta, diamana bukan hanya rasa rindu, rasa benci, dan rasa birahi belaka yang ada didalamnya, namun cinta sesungguhnya adalah mengajarkan kita sendi-sendi kemanusiaan untuk lebih bisa memahami, ketimbang dipahami, lebih bisa menerima daripada menolak, sehingga cinta tak akan mengurung kita dalam rasa takut kehilangan dan tak dihantui rasa untuk terus-menerus memiliki dan dimiliki. Oleh karena itu, saya yakin sebentar lagi buku ini akan menjadi best seller. Jadi, jangan ketinggalan untuk membaca kisahnya secara lengkap.

3 komentar: