CINTA
Andai cinta boleh kuberi nama, maka akan ada namamu disana. Andainya rindu
boleh kutitipkan lewat sekuntum bunga, maka tak cukup satu juta bunga
membawanya.
Bukan nafsu yang melahirkan cinta sehingga yang muda menggelora dalam
kegelapan. Seharusnya cinta yang melahirkan nafsu sehingga ia bijak dan lembut
dalam kesucian.
Cinta sudah cukup membuat manusia hilang pancaindra.
Aku menjadi bermakna bukan ketika cinta datang menghampiriku. Tapi aku sudah
merasa bermakna sejak berharap cinta menghampiriku.
Ketika cinta memanggilmu, dekatilah ia walau jalan terjal berliku. Ketika
cinta memelukmu, dekaplah ia walau pedang di sela-sela sayapnya menusukmu.
Beberapa bilang saya bodoh. Beberapa bilang saya gila. Namun beberapa juga
bilang saya jatuh cinta.
Cinta menciptakan kunci untuk pintu yang tak pernah terbuka (hati yang
terluka).
Perjalanan mencari cinta sejati memanglah tidak pernah mulus. Tapi juga
jalan itu tidak pernah buntu.
Cinta adalah seberapa pandai kau menghapus air mata.
Cinta yang sejati adalah yang tidak bertambah karena kebaikan dan tidak
berkurang karena kesalahan.
Cinta itu satu paket dengan percaya. Jika percaya mulai luntur oleh curiga,
maka luntur pula sang cinta.
Cinta pertama adalah kenangan. Cinta kedua adalah pelajaran. Dan cinta yang
seterusnya adalah suatu keperluan. Karena hidup tanpa cinta bagaikan masakan
tanpa garam.
Cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi namun getarannya jelas sekali.
Ia mampu mempengaruhi pikiran dan juga mengendalikan tindakan.
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tipa diri manusia. Ia
laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Jika ia jatuh
pada tanah yang subur, disana akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia,
bidu pekerti yang tinggi dan lain lain perangai terpuji.
Cinta tak mengenal tanda baca “titik”. Karena
cinta tak akan pernah ada batasnya.